Tuesday 24 December 2013

Pengkondisian Berpenguat Skinner

"Bayi mengocok mainan, anak lari dengan sepatu roda, dan ilmuan mengoperasikan siklotoron-semuanya diperkuat oleh hasil" 
-Skinner 1968-

Karya Skinner diimulai dengan analisis perbedaan antara perilaku refleks dan perilaku lainnya dan kemudian lahir prinsip pengkondisian berpenguat. Dia kemudia mengalihkan perhatiannya pada latar sekolah dengan mengembangan mesin pengajaran dan teknologi pengajaran di kelas. Komentar terakhirnya tentang pendidikan mencakup rekomendasi untuk menggunakan pembelajaran mikrokomputer.

Pada tahun 1980-an Skinner terus mengaplikasikan konsepnya ke berbagi isu. Diantaranya adalah analisis kemiripan dan perbedaan dalam seleksi alam dan pengkondisian berpenguat, analisis penuaan, deskripsi kultur dan perkembangannya dan analisis perilaku yang diatur. Cakupannya hanya mencakup:
- Filsafat ilmu pengetahuan
- Teori Perilaku
- Sistem untuk mengaplikasikan prinsipnya dalam latar alamiah


 Ringkasan Asumsi Dasar dalam Pengkondisian Berpenguat



Asumsi
Dasar Rasional
  1. Perubahan perilaku secara fungisonal berkaitan dengan perubahan dalam lingkungan atau kondisi
  2. Hukum relasi antara perilaku dan lingkungan dpaat ditemukan hanya jika sifat behavioral dan kondisi eksperimental didefenisikan dalam istliha fisik dan diamati di bawah kondisi yang terkontrol.
  3. Data dari studi eksperimentas atas perilaku adalah satu0satunya sumber informasi tentang penyebab perilaku yang dapat diterima
  4. Belajar adalah perubahan perilaku /behavioral.
  5. Perilaku subjek individual adalah sumber data yang tepat.
  6. Dinamika interaksi organisme dengan linkungan adalag sama untuk semus spesies.


1-4. Agar dapat disebut sains, psikologi harus:
a. Mepelajari kejadian yang dapat diamati dan diukur
b. Dilakukan dalam kondisi yang dikontrl dengan cermat
c. Menentukan kejadian lingkungan yang merupakan penyebab







5. Relasi yang tepat hanya dapat diungkap melalui riset ataus subjek individual
6. Karena tujuannya adalah untuk mengindentifikasi kejadian yang tampak memperkuat atau melemahkan frekuensi respons (perubahan behavioral), maka organisme tertentu (hewan atau manusia) bukan faktor utama

Kunci untuk memahami perilaku yang kompleks adalah memahami kejadia dan proses yang menyebabkan respon diberikan. Respon bisa muncul dalam banyak situasi yang berbeda. 

Kejadian penguatan adalah konsekuensi behavioral yang meningkatkan frekuensi respons. Agar efektif, konsekuensi itu harus muncul segera setela pelaksanaan perilaku tertentu. Penguatan tidak boleh dideskripsikan sebagai penguatan respon sebelumnya; perunahan adalah kemungkinan respon di masa depan. Selain itu, penguat tidak boleh dideskripsikan sebagai menyenangkan atau memuaskan. Perasaan adalah subjektif dan bukan syarat penguatan.

Tiga karakteristik individu memengaruhi kejadian mana atau stimuli mana yang berfingsi sebagai penguat. Karakteristik itu adalah sejaran penguatan masa lalu, ketrampilan individu, dan warisan karakteristik tertentu. Selain itu, generasi sekarang punya kecenderungan mewarisi pada penguatan tertentu yang berasal dari leluhurnya. Meskipun diperkuat oleh peningkatan di masa lalu, kecenderungan ini sekaranf menjadi masalah.


Kategori Penguat

Terdapat tiga klasifikasi umum penguat, yakni :
a. Primer atau Sekunder
b. Umum/digeneralisasikan
c. Positif atau negatif

a. Primer atau Sekunder

Perbandingan Penguat Primer, Dikondisikan (Sekunder) dan Umum (Digeneralisasikan)

Tipe Penguat
Deskripsi
Primer
Memperkuat perilaku tanpa pelatihan (pengkondisian) dan penting bagi survival spesies
Dikondisikan
Memperkuat perilaku melalui asosiasi dengan penguat primer atau penguat skunder yang sudah ada
Digeneralisasikan
Efektif dalam berbagai macam situasi; diantaranya penguat sosial yang diberikan orang lain dan manipulasi lingkungan fisik dengan sukses.
 
 
b. Penguat yang digeneralisasikan

Penguat yang digeneralisasikan mencangkup:
- Penguat sosial (perhatian orang lain, persetujuan, dll)
- Manipulasi lingkungan fisik yang sukses 

c. Penguat positif dan negatif

Penguat didasarkan pada cara stimuli memperkuat perilaku. Beberapa penguat adalah tambahan situasi; mereka adalah penguat positif. Sebaliknya beberapa penguat berfungsi dengan cara berbeda dengan memperkuat perilaku melalui penghentian dan penghilangan dari situasi (penguat negatif). Dalam penguatan negatif stimulus diskriminatif adalah objek atau peristiwa yang penilakan dan tidakanya ini hanya ada apabila peniadaanya menguatkan. 

Tipe Penguatan
Stimulus Diskriminatif
Respons
Konsekuensi
Tipe
Konsekuensi
Positif (+)
Mesin pembuat kopi
Subjek memasukan koin dan menekan tombol mesin
Subjek medapatkan segelas kopi
Perilaku subjektif “memproduksi” stimulus baru
Negatif (-)
Perintah orangtua kepada anak remaja untuk membersihkan kamar
Subjek membersihkan kamarnya setiap hari selama dua minggu
Teguran berhenti
Perilaku subjek diikutan dengan penarikan stimulus diskriminatif
  



Sumber:
  Gredler Margaret. 2011. Learning and Instruction Teori dan Aplikasi Edisi ke enam. Jakarta:Kencana

0 comments:

Post a Comment